Optimalisasi Kondisi Kerja di Bengkel Las Desa Pawidean Melalui Analisis Beban Kerja Mental dengan Metode NASA-TLX

Abstrak

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu bentuk UMKM yang berkembang di Indonesia adalah bengkel las, yang tergolong dalam industri manufaktur ringan. Lingkungan kerja semacam ini berpotensi menimbulkan kelelahan, stres, dan penurunan konsentrasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat beban kerja mental para mekanik menggunakan metode NASA-TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index), yang menilai enam aspek utama: tuntutan mental, tuntutan fisik, tuntutan waktu, kinerja pribadi, usaha, dan tingkat frustrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa operator dengan beban kerja mental tertinggi memperoleh skor NASA-TLX sebesar 88,667, sementara yang terendah adalah 68,667. Ini menunjukkan bahwa rata-rata operator bengkel mengalami beban kerja mental yang tinggi. Faktor utama yang menyebabkan tingginya beban ini antara lain tekanan waktu yang cukup besar, di mana operator harus menyelesaikan pekerjaan dalam waktu terbatas dengan jumlah tenaga kerja yang terbatas hanya 6 orang. Untuk mengurangi beban mental, bengkel dapat mengambil langkah perbaikan seperti menyediakan fasilitas pendukung, menyederhanakan sistem kerja, membatasi pesanan mendadak, menerapkan inspeksi ulang, serta memberikan insentif bagi karyawan lembur guna meningkatkan kepuasan kerja.